BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Markisa
merupakan tanaman buah yang banyak dijumpai di seluruh Indonesia. Buahnya
banyak dikonsumsi atau diolah menjadi produk lainnya. Sebelum tahun 1990-an,
markisa hanya bisa dibudidayakan di dataran tinggi, dengan ketinggian 1000 m
dpl. Pembudidayaan markisa di dataran rendah sering mengalami kegagalan.
Tanaman bisa tumbuh subur dengan daun yang sangat lebat, tetapi buahnya tidak
ada. Padahal tanaman buah asli Amerika Latin ini terdiri dari beberapa
varietas. Di antaranya ada yang dibudidayakan di dataran rendah dengan
ketinggian mulai dari 0 m dpl. sd. 600 m dpl. Namun, yang sudah dibudidayakan
di Indonesia barulah varietas dataran tinggi. Kawasan yang sudah membudidayakan
markisa antara lain Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Barat.
Menurut Jawa Tengah Dalam Angka, luas
lahan panen untuk buah markisa mencapai 1.758 pohon dan produksi pertahunnya
808 kuintal dengan rata-rata produksi perpohonnya mencapai 45.96 kg. Dalam
perkembangannya, markisa termasuk buah yang mudah tumbuh dan dapat menghasilkan
buah dalam jumlah banyak dalam satu kali panen. Hal itu menyebabkan orang yang
membudidayakan markisa kurang memanfaatkannya.
Nilai jual markisa di pasaran masih rendah, karena jarang dibeli.
Markisa biasanya dikonsumsi oleh orang yang mempunyai pohon markisa atau
membudidayakan pohon markisa itu. Pemanfaatan buah markisa selama ini masih
belum maksimal.
Tabel 1. Produksi Buah Markisa Provinsi Jawa Tengah
No
|
Kab/Kota
|
Luas panen (pohon)
|
Rata-Rata Produksi
(kg/pohon)
|
Produksi (kuintal)
|
|
1
|
Kab. Purbalingga
|
5
|
20,00
|
1
|
|
2
|
Kab. Kebumen
|
70
|
24,29
|
17
|
|
3
|
Kab. Purworejo
|
35
|
28,57
|
10
|
|
4
|
Kab. Klaten
|
7
|
14,29
|
1
|
|
5
|
Kab. Sukoharjo
|
24
|
83,33
|
20
|
|
6
|
Kab. Wonogiri
|
1.222
|
20,95
|
256
|
|
7
|
Kab. Blora
|
22
|
68,18
|
15
|
|
8
|
Kab. Rembang
|
56
|
67,86
|
38
|
|
9
|
Kab. Jepara
|
758
|
58,84
|
446
|
|
10
|
Kab. Brebes
|
3
|
133,33
|
4
|
|
Jumlah
|
2008
|
1.758
|
45,96
|
808
|
|
2007
|
19.393
|
11,73
|
2.275
|
||
2006
|
5.950
|
31,28
|
1.816
|
||
2005
|
114.834
|
67,69
|
77.730
|
||
Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka 2009
Menurut
hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, markisa
mengandung senyawa seperti air, gula pereduksi, sukrosa, pati, protein kasar,
pektin, protopektin, lemak kasar, serat kasar dan abu. Oleh karena itu, markisa dapat dimanfaatkan
sebagai penambah bagi tubuh.
Permen
markisa dipilih sebagai penelitian karena memiliki beberapa alasan,
diantaranya dalam sekali panen,pohon markisa menghasikan buah yang banyak
walaupun lahannya tidak begitu luas. Dengan hasil panen markisa yang banyak,
terkadang masyarakat kurang memanfaatkan buah ini. Padahal markisa juga
memiliki banyak khasiat yang dapat bermanfaat bagi tubuh. Saat ini markisa dikonsumsi
oleh masyarakat dalam bentuk jus dan sirup.Namun, jus dan sirup yang terbuat
dari markisa kurang praktis penggunaannya untuk itu dibuatlah permen markisa.
Selebihnya, permen markisa dapat mengoptimalkan khasiat dari buah markisa. Markisa mempunyai kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin
C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Oleh karena itu, markisa dimanfaatkan untuk dijadikan bahan pembuatan
permen yang dapat meningkatkan stamina tubuh.
Biasanya
permen di pasaran mengandung bahan-bahan berbahaya bagi tubuh. Oleh karena permen
di pasaran mengandung bahan pengawet, pewarna buatan dan terkadang pemanis
buatan. Sementara, permen yang dibuat sendiri lebih sehat dan tidak
mengurangi khasiat dari buah markisa.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
cara pemanfaatan markisa (Passiflora
edulis) sebagai bahan
penambah stamina tubuh?
2.
Apakah
manfaat permen markisa bagi tubuh?
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang
hendak dicapai adalah:
1.
Mengetahui cara pemanfaatan markisa (Passiflora edulis) sehingga dapat
digunakan sebagai bahan pembuatan permen penambah stamina tubuh.
2.
Mengetahui manfaat permen markisa dibandingkan dengan permen di
pasaran.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan
karya tulis ini adalah:
1.
Bidang
kesehatan:
Permen
markisa bermanfaat untuk menambah stamina tubuh dan pengobatan
2.
Bidang
pendidikan:
1. Dapat
menambah pengetahuan tentang markisa dan
pemanfaatannya.
2. Dapat
menambah wawasan dan ketertarikan untuk mengkonsumsi permen markisa.
3.
Bidang
ekonomi:
1. Permen
markisa dapat menjadi suatu produk yang ekonomis dan praktis, terutama oleh
orang yang mempunyai pohon markisa.
2. Dapat
memanfaatkan markisa sebagai bahan alami pembuatan permen penambah stamina
tubuh yang dapat membantu
meningkatkan ekonomi masyarakat.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Markisa (Passiflora
edulis)
Markisa tergolong ke dalam tanaman genus Passiflora,
berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika. Nama lain yang dikenal untuk buah ini di antaranya maracujá (Portugis), maracuyá (Spanyol), passion fruit (Inggris), granadilla (Amerika
Selatan dan Afrika Selatan), pasiflora
(Israel), lilikoʻi (Hawaii), dan lạc tiên, chanh dây atau chanh leo (Vietnam).
Di Indonesia terdapat dua jenis markisa, yaitu markisa ungu (Passiflora edulis)
yang tumbuh di dataran tinggi, dan markisa kuning (Passiflora flavicarva)
yang tumbuh di dataran rendah. Beberapa daerah yang menjadi sentra produksi
markisa ini antara lain Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Sementara itu, ada varian markisa yang tumbuh di daerah Sumatera Barat yang disebut markisa manis (Passiflora edulis forma
flavicarva).
2.1.1. Taksonomi
Markisa (Passiflora edulis)
Tabel 2. Taksonomi Markisa (Passiflora edulis)
Kerajaan
|
Plantae
|
Kingdom
|
Plantae
|
Filum
|
Spermathopyta
|
Ordo
|
|
Famili
|
|
Genus
|
|
Spesies
|
Passiflora
edulis
|
Sumber: Wikipedia “Markisa”
2.1.2.
Ciri – Ciri Morfologi Markisa (Passiflora edulis)
Buah markisa berbentuk
seperti agak bulat lonjong dengan diameter sekitar 4 cm, kulitnya berwarna
hijau ketika muda dan berubah menjadi ungu sampai hitam saat matang. Warna
kulit buah beraneka ragam, tetapi umumnya berwarna kuning, ungu, atau merah
emas. Daging buah sangat lunak dan encer dengan biji-biji kecil yang lunak dan
bisa dimakan. Rasanya manis, segar, dan kandungan airnya sangat tinggi.
2.1.3. Kandungan
Markisa (Passiflora edulis)
Kandungan yang terdapat
dalam markisa di antaranya adalah :
Tabel 3 . Kandungan
markisa
Komposisi
|
Kandungan
|
Air
|
85,60 g
|
Vitamin A
|
717,00
SI
|
Vitamin C
|
30,00 mg
|
Mineral besi
|
0,20 mg
|
Kalsium
|
3,60 mg
|
Fosfor
|
12,50 mg
|
Kalori
|
51,00 kal
|
Protein
|
0,40 g
|
Karbohidrat
|
13,60 g
|
Riboflavin
|
0,10 mg
|
Sumber:
Direktorat Gizi (1996)
2.1.4. ManfaatMarkisa
(Passiflora edulis)
Beberapa manfaat markisa :
1.
Menambah stamina tubuh
2.
Menghilangkan racun dalam darah
3.
Menjaga kesehatan kulit dan mata
4.
Membangun sistem kekebalan
tubuh
5.
Menjaga kesehatan hati dan ginjal
6.
Mengatasi infeksi saluran kemih
2.2.
Permen
Permen adalah sejenis gula-gula (confectionary) adalah
makanan berkalori tinggi yang pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa. Kadar gula dalam permen adalah
tinggi, sehingga dapat menyebabkan gigi berlubang.
2.2.1.
Kandungan dalam
Permen yang Beredar di Pasaran
1.
Sukrosa
Sukrosa adalah sejenis
karbohidrat yang dapat memberikan rasa manis, dan merupakan sumber energi cepat
untuk tubuh. Sukrosa dapat meningkatkan gula
darah dalam waktu singkat.
2.
Sakarin atau
siklamat
Merupakan gula buatan yang menghasilkan
rasa manis yang sangat tinggi. Gula buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit
atau getir di lidah konsumen.
3.
Asam malat atau asam sitrat
Asam malat adalah asam yang mengandung oksigen (hidroksi) yang didapatkan sebagai zat seperti sirup atau kristal dan memiliki rasa asam yang kuat.
4.
Zat pewarna buatan
Bahan pewarna makanan terbagi dalam dua kelompok besar
yakni pewarna alami dan pewarna buatan.Pewarna alami diperoleh dari tanaman ataupun hewan
yang berupa pigmen. Beberapa pigmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita
antara lain: klorofil (terdapat pada daun-daun berwarna hijau), karotenoid
(terdapat pada wortel dan sayuran lain berwarna oranye-merah). Umumnya,
pigmen-pigmen ini bersifat tidak cukup stabil terhadap panas, cahaya, dan pH
tertentu. Walau begitu, pewarna alami umumnya aman dan tidak menimbulkan efek
samping bagi tubuh (Anonim, 2008)
Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang
mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami
melalui ekstraksi secara kimiawi. Beberapa contoh pewarna buatan yaitu : warna
kuning : tartrazin, sunset yellow, warna merah : allura, eritrosin, amaranth,
warna biru : biru berlian.
2.2.2.
Cara Pembuatan Permen
1.
Produksi Permen Industri Pabrik
Proses pembuatan permen di industri pabrik
menggunakan peralatan yang lebih canggih. Peralatan tersebut melibatkan
mesin-mesin besar yang telah bekerja dengan sendirinya, sedangkan manusia
berperan sebagai operator mesin.
Tekstur permen buatan pabrik ditentukan oleh lamanya campuran bahan didihan, suhu
pendinginan, dan cara penanganan setelah pendinginan. Bila campuran gula
dipanaskan, ada beberapa tahap yang khas, yaitu 116°C tahap bola-lunak, 132°C
tahap bola-keras, 150-155°C kertakan keras. Tahap dalam proses pembuatan permen
adalah sebagai berikut:
Tabel 4 : Proses
pembuatan permen di pabrik
Tahap
|
Temperatur
dalam °F
|
Temperatur
dalam °C
|
Konsentrasi
|
thread (e.g., sirup)
|
230–233
°F
|
110–111
°C
|
80%
|
bola-lunak
(e.g., gula-gula)
|
234–240 °F
|
112–115 °C
|
85%
|
bola-rapat
(contoh permen karamel)
|
244–248
°F
|
118–120
°C
|
87%
|
bola-keras
(contoh nugat)
|
250–266 °F
|
121–130 °C
|
92%
|
kertakan
lunak
|
270–290
°F
|
132–143
°C
|
95%
|
kertakan
keras
|
295–310 °F
|
146–154 °C
|
99%
|
cairan
bening
|
320
°F
|
160
°C
|
100%
|
cairan
coklat (contoh karamel)
|
338 °F
|
170 °C
|
100%
|
gula
yang terbakar
|
350
°F
|
177
°C
|
100%
|
Sumber: Pabrik permens (2012)
2.
Permen Buatan Sendiri
Markisa dapat dimanfaatkan sebagai permen yang alami dan sehat.
Dengan memanfaatkan markisa dan bahan tambahan dalam permen dapat membantu
meningkatkan manfaat permen markisa yang dibuat secara alami.
Berikut
merupakan cara pembuatan markisa sebagai bahan pembuatan permen penambah stamina
tubuh:
1.
Bahan:
a.
gula pasir 250
gr
b.
glukosa cair 165 gr
c.
air biasa 125
mL
d.
ekstrak markisa 100
mL
2.
Alat:
a.
panci
b.
kompor
c.
gelas
ukur
d.
blender
e.
sendok
f.
tempat
cetakan
g.
kain
h.
penimbang
i.
pisau
j.
telenan
3.
Langkah Pembuatan:
a.
Siapkan
semua bahan dan peralatan.
b.
Blender
markisa, kemudian ambil ekstak/sarinya sesuai dengan takaran.
c.
Rebus
gula pasir dengan air dengan api sedang sampai mendidih sambil terus diaduk.
d.
Masukkan
glukosa cair dan aduk terus sampai kira-kira 20 menit.
e.
Angkat
dan diamkan kira-kira 5 menit.
f.
Masukkan
5 sendok teh (sesuai selera) ekstak markisa dan aduk rata.
g.
Masukkan
adonan permen ke dalam cetakan.
h.
Diamkan
hingga dingin dan mengeras.
i.
Setelah
tercampur rata, adonan sampai dingin.
j.
Setelah
dingin dan mengeras, keluarkan permen dari cetakan dan bungkus dalam aluminium
foil.
2.3.
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Markisa
dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan permen penambah stamina tubuh
2. Permen markisa
sangat bermanfaat bagi tubuh
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk mengumpulkan data yang dipergunakan dalam penulisan karya kajian
ini, menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
3.1.
Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan di Lingkungan SMA Negeri 1 Magelang. Penelitian
dilakukan selama 5 bulan
yaitu dari bulan Desember 2011 sampai dengan bulan April 2012.
3.2.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam karya tulis ini,
penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1.
Metode studi pustaka, berupa pengumpulan data yang
dilakukan dengan mencari informasi yang terdapat pada buku-buku bacaan dan data
dari internet yang berhubungan dengan topik dalam karya tulis ini.
2.
Metode kuisioner, yaitu pengumpulan data yang
dilakukan dengan melakukan pembagian kuisioner kepada beberapa responden yang
telah mengkonsumsi permen markisa.
3.3.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk
mengetahui rasa, penampilan, kelayakan, dan keenakan beraktifitas
setelah mengonsumsi permen markisa dengan menghitung hasil survei
dari sampel.Responden yang dituju untuk pengisian angket tersebut adalah
siswa SMA Negeri 1 Magelang yang dipilih secara acak. Untuk
detailnya:
a.
Populasi : 204 siswa SMA Negeri 1 Magelang
b.
Sampel : 41 siswa
3.4.
Sistematika
Penulisan
Secara
garis besar, karya tulis
berjudul “Pemanfaatan Markisa sebagai Bahan Pembuatan Permen
Penambah Stamina Tubuh” ini disusun dalam sistematika sebagai berikut:
BAB
I PENDAHULUAN
Berisi
latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan manfaat
penulisan.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi
uraian singkat tentang markisa (Passiflora edulis). Selain
itu juga berisi tentang permen beserta kandungan,cara pembuatan permen
secara industri pabrik maupun buatan sendiri dan hipotesis yang
akan dibuktikan.
BAB
III METODE PENELITIAN
Berisi
uraian mengenai waktu dan tempat penelitian, metode yang digunakan untuk
mengumpuklan data yang dipergunakan dan analisis data yang telah didapat.
Selain itu, metode penelitian juga berisi tentang sistematika penulisan.
BAB
IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi uraian tentang
hasil penelitian yang dilakukan beserta pembahasan tentang ujicoba hasil pemanfaatan
markisa sebagai bahan pembuatan permen penambah stamina tubuh.
BAB
V PENUTUP
Berisi
kesimpulan dari uraian mengenai permen markisa
dan saran dari penulis.
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil penelitian dan pembahasan
Pengumpulan data pada penelitian permen markisa
menggunakan metode kuisioner yang dilakukan kepada beberapa responden.
Percobaan hasil penelitian dilakukan pada tanggal 4 April 2012 terhadap 41 sampel yang diambil dari 204 populasi di SMA Negeri 1 Magelang.
Penelitian dilakukan dengan cara meminta responden untuk memakan permen markisa
tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui rasa, penampilan, kelayakan dan
keenakan beraktifitas setelah mengonsumsi permen markisa yang dibuat tanpa
menggunakan bahan kimia. Setelah itu, responden diminta mengisi kuisioner yang
telah disediakan. Melalui kuesioner inilah dapat diketahui hasil dari rasa, penampilan
dan kelayakan permen markisa sebagai berikut :
Tabel 4. Kuisioner Permen Markisa
Skor nilai
|
ASPEK PENILAIAN
|
|||||
Penampilan
|
Rasa
|
Layak dikonsumsi
|
Layak dipasarkan
|
Enak Beraktivitas
|
||
Ya
|
10
|
34
|
38
|
35
|
21
|
|
Biasa
|
9
|
7
|
2
|
6
|
20
|
|
Tidak
|
22
|
-
|
1
|
-
|
-
|
|
Menurut data diatas diantara 41 responden yang mengisi
kuisioner, 24% diantaranya mengatakan penampilan permen markisa
menarik, 22% diantaranya mengatakan penampilan permen markisa biasa saja, dan 54% diantaranya mengatakan penampilan permen markisa tidak
menarik.
Menurut hasil penelitian diantara 41 responden yang mengisi kuisioner 83% diantaranya mengatakan bahwa rasa permen markisa
enak dan 17% diantaranya mengatakan rasa permen markisa
biasa saja.
Menurut hasil penelitian diantara 41 responden yang mengisi kuisioner 93% diantaranya mengatakan bahwa permen markisa dapat
dikonsumsi, 5% diantaranya
mengatakan bahwa permen markisa biasa saja untuk dikonsumsi dan 2% mengatakan
bahwa permen markisa tidak dapat dikonsumsi.
Menurut hasil penelitian diantara 41 responden yang mengisi kuisioner 85% diantaranya mengatakan bahwa permen markisa dapat dipasarkan dan 15%
lainnya mengatakan bahwa permen markisa biasa saja untuk dipasarkan.
Menurut hasil penelitian diantara 41 responden yang mengisi kuisioner 51% diantaranya mengatakan bahwa setelah mengkonsumsi
permen markisa terasa enak untuk beraktifitas dan 49% diantaranya mengatakan bahwa setelah mengkonsumsi
permen markisa terasa biasa saja untuk beraktifitas.
Dari data kuisioner yang diisi oleh responden ada
responden yang mengatakan bahwa permen markisa memiliki rasa manis alami tidak
seperti permen yang terbuat dari pemanis buatan, ada juga yang mengatakan bahwa
saat ini belum ada permen yang memiliki rasa markisa, ada responden yang mengatakan
bahwa permen markisa lebih sehat karena dibuat dengan cara alami, ada juga yang mengatakan bahwa permen markisa
memilik bentuk yang menarik,
dan ada juga responden yang mengatakan bahwa permen markisa tidak menyebabkan
penyakit batuk. Dapat disimpulkan bahwa permen markisa layak dikonsumsi
dan dipasarkan karena memiliki keunikan dan manfaat.
4.2.
Kelebihan Permen Markisa
Kelebihan permen markisa dengan permen di
pasaran sebagai berikut :
4.2.1. Dari
Segi Kandungannya
Dari
segi tampak produk, permen markisa mempunyai khasiat
yang lebih banyak dibandingkan dengan permen buatan pabrik. Permen
markisa memiliki kandungan markisa. Kandungan markisa seperti gula, vitamin A,
vitamin C, mineral besi, kalsium, fosfor dan potasium atau kalium dapat
dimanfaatkan untuk menambah stamina tubuh. Sementara, permen di pasaran mengandung pemanis buatan
seperti sakarin atau siklamat, zat
pewarna buatan dan zat tambahan lainnya.
4.2.2.
Dari Segi Ekonomi
Pemanfaatan markisa sebagai bahan pembuatan permen
penambah stamina tubuh dapat dikonsumsi masyarakat. Permen Markisa memiliki
nilai kesehatan dan ekonomis yang lebih apabila dibandingkan dengan permen yang
beredar pasaran. Biaya pembuatan permen markisa adalah sebagai berikut:
Gula
pasir 250 gr Rp
3.000,00
Glukosa cair 0.5
kg Rp 5.500,00
Air
mineral 240 mL Rp 500,00
Markisa 0.5
kg Rp 1.500,00
Aluminium foil 7,6 m x 300 mm Rp
14.000,00
Cetakan 3 buah Rp 21.000,00

Rp 45.500,00
Dengan
menggunakan uang sebesar Rp 45.000,00 dapat diperoleh permen markisa sebanyak 170 buah. Apabila membandingkan dengan permen X (sebagai
sampel) yang banyak beredar di pasaran, bahan-bahan yang digunakan mengandung
pewarna sintesis dan pemanis buatan yang akan berdampak kurang baik pada tubuh.
Oleh karena itu, mengonsumsi permen markisa ini memang lebih ekonomis
dan lebih sehat karena dibuat dengan bahan yang alami. Selain itu dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat.
4.3.
Dampak Mengkonsumsi Permen Markisa sebagai Penambah
Stamina tubuh
Pemanfaatan markisa sebagai
bahan pembuatan permen penambah stamina tubuh dapat dikonsumsi masyarakat. Menurut hasil kuisioner
permen markisa sebagai penambah stamina tubuh dapat dikonsumsi diyakini dapat
menjadikan tubuh sehat dan kuat
karena mengandung gula, vitamin A, vitamin C,
mineral besi, kalsium, fosfor dan potasium atau kalium.
Apabila permen markisa terlalu
banyak dikonsumsi akan menyebabkan penyakit diabetes melitus karena permen
markisa mengandung glukosa.
4.4.
Keterbatasan
Penelitian
Keterbatasan penelitian diakibatkan
oleh minimnya waktu pembuatan
karya tulis, sehingga belum dilakukan tes Uji Laboraturium. Selain itu sumber yang didapatkan belum spesifik.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian permenmarkisadapat
disimpulkan bahwa :
1.
Pemanfaatan markisa (Passiflora edulis) sebagai bahan pembuatan permen penambah stamina tubuh
memiliki kelebihan dibanding permen pada
umumnya yaitu :
a.
Markisa lebih memiliki
kandungan yang dibutuhkan bagi tubuh manusia.
b.
Harga markisa pada musim
panen yang relatif rendah.
Sementara kekurangannya adalah permen markisa dapat
menyebabkan penyakit diabetes melitus apabila terlalu banyak dikonsumsi karena
mengandung glukosa.
2.Permen Markisa terlihat dari segi
tampak produk dapat dimanfaatkan sebagai bahan penambah stamina tubuh karena memiliki
kandungan markisa sepertigula,
vitamin A, vitamin C, mineral besi, kalsium, fosfor dan potasium atau kalium.
5.2.
Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
disarankan agar :
1.
Pemanfaatan markisa
untuk dijadikan permen sebaiknya dikenalkan kepada masyarakat luas karena dapat
menjadikan suatu bahan alternatif yang sehatdan alami.
2.
Markisa mudah dijumpai
di Indonesia, terutama pada musim panen. Sebaiknya dapat dimanfaatkan secara
optimal dengan adanya permen markisa ini.
3.
Permen
markisa dapat dikonsumsi oleh orang normal maupun orang yangterkena penyakit.
Namun bagi orang yang mempunyai penyakit diabetes melitus sebaiknya dibatasi
ukuran mengkonsumsi permen markisa ini karena permen markisa mengandung glukosa.
4.
Dalam proses produksi ,
sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang masih segar agar tidak mengurangi
nilai kandungan bahan-bahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
LIPI,
2011, Pedoman Penulisan Karya Tulis
Ilmiah, PDII, Jakarta
Wirakusumah, Emma
Satriaty. 2007. Jus buah dan sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaYEAvXMb_Mj1sDdIg58LLLo50mCdKxp9kfNXI0NrH8621RD1xeEgxgJ3kOxd8EXuXyqtjObsBrg3urVdpQOoHBa3xGeW3UXDOwyZubMS9JPLyv_IN1ARMu4e-UUmdQtn3Juc944F0ujOs/s1600/permen-jelly-preview.jpg (diakses tanggal 03
April 2012)
http://www.images.tatamoon44.multiply.multiplycontent.com (diakses tanggal 05 April 2012)
http://www.lombok-travelnews.com/images/map_lombok.jpg (diakses tanggal 02
April 2012)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23941/4/Chapter%20II.pdf(diakses tanggal 05 Mei
2012)
http://swahesti.blog.unsoed.ac.id/files/2010/05/BAB05.pdf (diakses tanggal 01 Mei
2012)
http://sme.marketing.co.id/wp-content/uploads/2011/12/passionfruit.jpg(diakses tanggal 02
April 2012)
http://www.clubnutricia.co.id/directory/article/nutrition_glossary
(diakses tanggal 18 September 2012)
http://kamuskesehatan.com/arti/asam-malat/ (diakses tanggal 18
September 2012)
http://catatankimia.com/catatan/bahan-pewarna-makanan.html (diakses tanggal 18
September 2012)
http://www.pabrikpermens.com/2012/05/10/permen/ (diakses tanggal 18
September 2012)
http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2162006-ternyata-markisa-punya-kandungan-vitamin/ (diakses tanggal 25 September 2012)